Seorang gadis yang sedang mengerjakan PR dari sekolah datang menghampiri ayahnya dan bertanya, "Yah, apa bedanya marah dengan jengkel?"
Sang ayah menjawab, "Itu hanya masalah perbandingan. Coba aku jelaskan maksudnya."
Untuk menjelaskannya sang ayah mendekati telepon dan memutar nomor telepon secara acak. Dia berkata kepada setiap orang yang mengangkat teleponnya, "Halo, apa Melvin ada?"
Untuk menjelaskannya sang ayah mendekati telepon dan memutar nomor telepon secara acak. Dia berkata kepada setiap orang yang mengangkat teleponnya, "Halo, apa Melvin ada?"
Seorang pria menjawab, "Di sini tidak ada yang namanya Melvin. Kenapa Anda tidak mengecek nomornya dulu sebelum Anda menelepon?"
"Lihat," kata sang ayah kepada putrinya. "Laki-laki tadi kelihatan tidak senang dengan telepon kita. Dia mungkin sedang sibuk dan kita membuatnya g nyaman. Sekarang lihat..."
Sang ayah menelepon kembali nomor yang sama. "Halo, apakah Melvin ada?" tanya ayah.
"Dengar ya!" jawaban ketus terdengar. "Anda baru saja menelepon ke nomor ini dan saya sudah bilang kalau tidak ada yang namanya Melvin disini! Telepon Anda benar-benar mengganggu!" Gagang telepon pun ditutup dengan keras.
Sang ayah berbalik kepada putrinya dan berkata, "Kamu lihat, itu yang namanya marah. Sekarang aku akan menunjukkan kepadamu apa artinya jengkel."
Sang ayah menelepon lagi nomor yang sama dan ketika terdengar suara kesal yang menjawab, "Halo!". Kemudian dengan lembut sang ayah berkata, "Halo, ini Melvin. Apakah ada telepon untukku?"
"Lihat," kata sang ayah kepada putrinya. "Laki-laki tadi kelihatan tidak senang dengan telepon kita. Dia mungkin sedang sibuk dan kita membuatnya g nyaman. Sekarang lihat..."
Sang ayah menelepon kembali nomor yang sama. "Halo, apakah Melvin ada?" tanya ayah.
"Dengar ya!" jawaban ketus terdengar. "Anda baru saja menelepon ke nomor ini dan saya sudah bilang kalau tidak ada yang namanya Melvin disini! Telepon Anda benar-benar mengganggu!" Gagang telepon pun ditutup dengan keras.
Sang ayah berbalik kepada putrinya dan berkata, "Kamu lihat, itu yang namanya marah. Sekarang aku akan menunjukkan kepadamu apa artinya jengkel."
Sang ayah menelepon lagi nomor yang sama dan ketika terdengar suara kesal yang menjawab, "Halo!". Kemudian dengan lembut sang ayah berkata, "Halo, ini Melvin. Apakah ada telepon untukku?"
No comments:
Post a Comment
Berikalah Komentar yang Selayaknya, Agar Baik Jika Dibaca.
Pemberian Komentar Tidak Dibatasi, Berikan Saran, atau Permintaan.
*Jika Anda Tidak Memiliki OpenID, Anda Bisa Berkomentar Via Facebook, Kolomnya Tersedia Dibawah Kolom Komentar OpenID*